A. TUJUAN
Didapatkan kadar kaporit dengan metode iodometri
B. DASAR TEORI
Bubuk putih pada esensinya terdiri dari suatu campuran kalsium hipoklorit Ca(OCl)2 dan klorida basa CaCl2,Ca(OH)2,H2O; sedikit kapur kembang (kapur yang telah direaksikan dengan air) biasanya ada serta.Bahan penyusun yang aktif adalah hipoklorit itu,yang bertanggunag jawab atas aksi pemutihan.Ketika mengolah bubuk pemutih dengan asam klorida,klor dibebaskan.
OCl - + Cl - + 2H+ = Cl2 + H2O
Klor yang tersedia mengacu pada klor yang dibebaskan oleh aksi asam – asam encer,dan dinyatakan sebagai persentase bobot dari bubuk pemutih itu.Bubuk pemutih komersial mengandung 36 – 38 persen klor tersedia.
Dua metode umum digunakan untuk penetapan klor tersedia.Dalam metode yang pertama,larutan atau suspensi bubuk pemutih diolah dengan suatu larutan kalium iodide berlebih,dan diasamkan dengan sangat dengan asam asetat.
OCl- + 2I- +2H+ = Cl- +3I2 + 3H2O
Iod yang dibebaskan dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat standar.Larutan harus diasamkan kuat dengan asam klorida,karena sedikit kalsium klorat yang biasa ada serta,yang disebabkan oleh penguraian hipiklorit,akan bereaksi lambat – lambat dengan kalium iodide dan membebaskan iod :
ClO2- + 6I- + 6H+ = Cl- +3I2 +3H2O
C. ALAT DAN BAHAN
· Alat
a. Buret
b. Statif
c. Erlenmeyer
d. Gelas kimia
e. Labu ukur
f. Pengaduk
g. Corong
h. Botol timbang
i. Pipet volum
j. Tissue
k. Kertas saring
l. Botol semprot
m. Gelas ukur
n. Neraca analitik
o. Neraca teknis
· Bahan dan Reagen
a. Akuades
b. Serbuk kaporit
c. Asam asetat pekat
d. KI Kristal
e. Larutan tiosulfat
D. CARA KERJA
1. Disiapkan alat – alat yang akan digunakan
2. Dibilas alat yang akan digunakan dengan akuades sebanyak 3 kali
3. Dipastikan neraca analitik dan neraca teknis sudah menyala dan di warm up selama 15 menit sebelum dugunakan
4. Dipastikan neraca dalam keadaan seimbang dengan melihat water passnya dan ditekan tombol zero
5. Ditimbang kaporit sebanyak 2,5 gram dengan menggunakan neraca analitik dengan botol timbang dan dicatat berapa beratnya
6. Dillarutkan kaporit dengan akuades ke dalam labu ukur 250 ml dengan bantuan corong dan batang pengaduk
7. Proses pelarutan kaporit harus dilakukan secara kuantitatif
8. Ditambahkan akuades sebanyak ¼ bagian labu ukur kemudian digojog hingga homogeny
9. Ditambahkan akuades sampai ¾ bagian labu ukur dan digojog hingga homogeny
10. Ditambahkan akuades sampai ± 1 cm dibawah garis tera kemudian mengeringkan bagian leher labu dengan kertas saring
11. Ditepatkan dengan akuades dan pipet Pasteur sampai meniscus dasar tepat sejajar garis tera
12. Digojog larutan hingga benar – benar homogeny
13. Buret dibilas dengan larutan tiosulfat sekali sebelum buret diisi dengan larutan tiosulfat
14. Larutan kaporit dipipet dengan menggunakan pipet volum 25 ml dan dimasukkan dalam Erlenmeyer secara kuantitatif
15. Ditambahkan 25 akuades dalam Erlenmeyer
16. Ditambahkan asam asetat pekat 10 ml ke dalam Erlenmeyer
17. Ditambahkan KI 2 gram yang telah ditimbang dengan neraca teknis ke dalam Erlenmeyer
18. Dibaca volum awal titrasi
19. Dilakukan titrasi sampai warna berubah menjadi warna kuning
20. Dibaca volume akhir titrasi
21. Dilakukan kegiatan tersebut sebanyak 3 kali
E. PENGAMATAN
Titrasi dihentikan apabila sudah menunjukkan warna merah rose
F. DATA
BE Cl- = 35,5
N Na2S2O3 = 0,0960 N
Penimbangan
Alas + zat = 23,7779 gram
Zat = 2,5354 gram
Data Titrasi
| titrasi | V awal | V akhir | V titrasi |
| 1 | 0,98 ml | 33,10 ml | 32,12 ml |
| 2 | 0,47 ml | 32,43 ml | 31,96 ml |
G. PERHITUNGAN
1. 
2. 
H. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan,dapat diketahui bahwa kadar kaporit adalah 43,06 % dengan nilai BTR 2,55 .
I. DAFTAR PUSTAKA
Busser, Herman. 1989. Penuntun Analisis Djumlah. Bogor: Balai Penyelidikan Kimia.
RA.Day dan A.L Underwood.1994.Analisa Kimia Analitik Kuantitatif penerjemah Drs.R.Soendoro.Jakarta;Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar